Featured

Feeling Persecuted, Two Danish Tourists Report Travel Drivers To Police

Thanks! Share it with your friends!

You disliked this video. Thanks for the feedback!

Added by
255 Views
Dikutip dari Metro Bali
Dua orang wisatawan asing berkebangsaan Denmark yakni Jhonatan Clausen dan Helena Chrqis terpaksa melapor ke polisi lantaran dirinya merasa dianiya oleh terduga seorang oknum sopir travel asal Lovina diseputaran Kafe 3, Lovina pada Rabu (3/7) sekitar Pukul 16.17 Wita.
Kronologis peristiwa, berawal dari dua orang wisatawan tersebut datang dari Ubud dengan menumpang atau memboking sattel bus di Putra Tourist Service Ubud, Gianyar. Setibanya di kawasan wisata Lovina, tepatnya di seputaran Dusun Celuk Buluh, Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, mobil yang ditumpanginya berganti sopir. Selanjutnya sattel bus dengan sopir pengganti ini meluncur ke arah barat, sesampainya di kawasan Tanjung Alam, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, kedua wisatawan ini di jamu minum sekalian membicarakan kunjungan wisata selanjutnya. Dalam pembicaraan tersebut, disepakati akan mengunjungi obyek wisata diberbagai tempat dengan harga 120 EURO. Setelah itu, kedua wisatawan ini diantar dulu ke Villa Summer Guest House yang telah diboking sebelumnya. Sesampainya di Villa Summer Guest House, entah karena apa, tiba-tibà saja wisatawan itu membatalkan niatnya untuk mengunjungi tujuan wisata yang telah disepakatinya itu, dengan alasan capek dan menyebutkan uang masih ada di ATM.
Sesampainya di villa dan mungkin diduga lantaran dibatalkan kesepakatan untuk berkunjung ke berbagai obyek wisata, maka antara sopir travel dengan dua wisatawan itu terjadi selisih paham, maka terjadilah percekcokan. Dimana saat itu, diduga sisopir travel mendorong wisatawan yang sedang mengambil barang bawaannya. Saat itu sisopir berucap lantang saking emosinya,” I’m talking about it. This is Caine’s signature, I’m a guest guest. Cai bangsat, cai dot mejaguran, mai mejaguran ajak ake”.
Kemungkinan tidak puas atas perlakuan sisopir, maka dua wisatawan Denmark tersebut yakni Helena Chrqis dan Jonathan Clausen yang diantar pengelola Villa melapor ke SPKT Polres Buleleng pada Kamis(4/7) sekitar Pukul 10.15 Wita. Lantaran delikti locus kejadian di Lovina, maka kedua wisatawan itu diarahkan agar melapor ke Pos Polisi Pariwisata (Polpar) Lovina. Selanjutnya di Pos Polpar Lovina dilakukan penyelesaian perselisihan antara sisopir travel dengan kedua wisatawan yang disaksikan langsung Perbekel Desa Kalibukbuk Ketut Suka. Hasilnya, tidak ada titik terang penyelesaian. Oleh karena tidak ada penyelesaian, maka kasusnya ini di bawa ke Mapolres Buleleng.
Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya saat dikonfirmasi membenarkan ada laporan peristiwa wisatawan diduga dianiaya di Lovina,”Masih dalam penyelidikan, apakah peristiwa ini benar terjadi. Nanti akan kami info perkembangan selanjutnya” jelasnya seijin Kapolres Buleleng AKBP Suratno,S.I.K.
Pada sisi lain, menurut keterangan pengelola Villa SUMMER Guest House, sisopir sempat datang minta maaf dan mau mengganti rugi sebesar Rp 2,5 juta, tapi kedua wisatawan itu tidak mau berdamai.”Mungkin sudah kesal para tamunya. Mengingat dari Ubud tidak ada masalah dalam perjalanannya ke Lovina. Dan menganggap sesampainya di Lovina ada masalah, dimana menganggap dirinya itu dipaksa-paksa untuk transport Diving ke Gili Menjangan.”Yang jelas tamunya ngotot hal ini berlanjut karena merasa menerima kekerasan” tandas sipengelola Villa. GS
Commenting disabled.